Sabtu, 29 Oktober 2016

RAGAM BAHASA INDONESIA

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.

Ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya

Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri :
1)      Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.

Ciri-ciri ragam lisan:
a)      Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b)      Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c)     Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
d)     Berlangsung cepat;
e)      Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f)       Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g)      Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi

Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.

2)      Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.

Ciri-ciri ragam tulis :
a)      Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
b)      Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
c)      Harus memperhatikan unsur gramatikal;
d)     Berlangsung lambat
e)      Selalu memakai alat bantu;
f)       Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
g)    Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.

Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.

2.      Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi
Berdasarkan situasi pemakainnya, ragam bahasa dapat dibagi menjadi 3 yakni ragam formal, ragam semi formal, dan ragam non-formal.

1)      Ragam Formal.
Ragam formal digunakan dalam situasi resmi. Bentuk ragam ini (atau disebut juga ragam baku) yaitu ragam yang mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan. Beberapa contoh keperluan dan kegiatan sehari-hari yang menggunakan ragam fomal:
a)      Komunikasiresmi
b)      Wacanateknis
c)      Pembicaraan di depankhalayakramai
d)     Pembicaraandengan orang yang dihormati

2)      Ragam Semi Formal
Jenis ragam ini memiliki ciri mengikuti kaidah dan aturan yang tetap tetapi tidak secara konsisten dilakukan pada saat tertentu. Sebagai contoh yaitu bahasa jurnalistik, dimana biasanya pembaca berita membacakan beritanya tidak selalu dengan kata-kata yang baku, melainkan terkadang ditengah kata-kata baku yang mereka ucapkan terselip kata-kata yang biasa kita ucapkan sehari-hari (bahasa santai).

3)      Ragam bahasa tidak resmi (Non-formal)
Menggunakan kata baku, dan tidak memiliki kaidah atau aturan yang tetap. Karena bahasa yang mereka gunakan sehari-hari.

Contohnya ketika kita berbicara dengan teman.

4)      Ragam Bahasa Akrab
Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.

5)      Ragam Bahasa konsultasi
Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.

Sumber :
https://she2008.wordpress.com/2010/10/04/ragam-bahasa/



Job Interview Question

Yessi    : Good Morning Nurul   : Good Morning, please take a sit Yessi    : Yes , Thank you Nurul   : What is your name? Yessi    ...