Minggu, 30 November 2014

ANTISIPASI DALAM MENYIKAPI PRODUK ASING

suatu proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas wilayah bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa berlangsung lebih aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari bangsa lain. Indonesia ssebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima pengaruh tersebut. 
Negara yang berhasil mewujudkan harus dapat memanfaatkan dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya melalui ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu negara tersebut akan berkembang secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu bangsa rapuh, justru akan membuat jati diri bangsa tersebut memudar.
Pandangan beberapa orang terhadap pencitraan diri membuat banyak proyek besar yang nantinya akan membangkitkan devisa negara hanya diam di tempat. Besarnya ego para pemimpin negeri kita terhadap pencitraan dirinya saja tanpa sadar mematikan industri diIndonesia. 
Pemerintah tengah menggodok sejumlah kebijakan sebagai langkah untuk mengantisipasi serbuan produk asing menyusul rencana penerapan perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) pada awal 2010. Ini dilakukan untuk mengamankan produk dalam negeri sehingga tak kalah saing dengan produk asing
pemerintah sebenarnya telah megimplementasikan sejumlah kebijakan untuk melindungi produk dalam negeri dari serbuan produk impor. Kebijakan itu antara lain melakukan promosi pemakaian produk dalam negeri, mempermudah investasi, menggencarkan penggunaan bahan baku, seperti baja dari dalam negeri untuk pembangunan proyek di Indonesia.
Kita sebagai generasi muda seharusnya dapat berpikir bagaimana dampak yang terjadi apabila produk local sendiri sudah berkurang nilainya dibanding dengan produk asing. Seharusnya kita harus sebagai warga negara Indonesia harus bangkit dan bangga dengan produk lokal yang berkualitas dan menjadi tuan rumah untuk negerinya sendiri sehingga mempunyai rasa kecintaan tersendiri bagi Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memerlukan bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha produk lokalnya agar bias menarik minat masyarakat dan kesadaran cinta tanah air.
Kelebihan yang ditawarkan oleh produk lokal antara lain yaitu harga lebih terjangkau karena secara otomatis harga produk local lebih murah dan cocok untuk semua kalangan, baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Produknya pun tidak keras di kulit, aman untuk dipakai karena sesuai dengan iklim tropis. Kosmetik yang dibuat Indonesia ringan dan baik karena kosmetik yang baik yaitu dampak atau hasilnya tidak secepat prosesnya, jika hasilnya itu cepat dan instan biasanya produk tersebut tidak baik karena produk yang baik membutuhkan waktu dan jeda jaraknya agak lama karena tidak merusak generasi sel–sel kulit.
Keuntungan dari produk negeri bagi masyarakat Indonesia yaitu menambah kecintaan masyarakat terhadap tanah air Indonesia karena dengan membeli produk lokal atau dalam negeri berarti sama saja dengan bangga memakai produk lokal dan mencintai bangsanya sendiri. Selain itu Indonesia juga bertambah kaya dengan produknya yang laris di pasaran dan dapat mensejahterakan pekerja Indonesia.
Jadi, produk dalam negeri sangat memungkinkan untuk menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cinta tanah air.


Sumber :

CARA PRODUSEN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang yang diinginkan oleh konsumen. Hasil tersebut dapat berupa barang ataupun jasa.

Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut.
  1. Secara ektensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara menambah jumlah faktor produksi.
  2. Secara intensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi.
  3. Rasionalisasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara mengeluarkan kebijakan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
Upaya rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut.
  1. Mekanisasi, yaitu dilakukan dengan mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin/alat-alat yang serba modern.
  2. Standardisasi, yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu.
  3. Spesialisasi/pembagian kerja.
  4. Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place).
Perluasan Produksi dapat di lakukan dengan cara : 
a. Ekstensifikas

Ekstensifikasi artinya perluasan produksi dengan cara menambah faktor-faktor atau unit produksi baru. Di bidang pertanian misalnya menambah areal pertanian, di bidang industri menambah tenaga kerja, mesin-mesin.

 b. Intensifikasi

Intensifikasi artinya perluasan produksi yang dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas (kemampuan menghasilkan) dari faktor produksi yang ada pada tiap unit produksi. Di bidang pertanian misalnya dengan pemupukan, pengairan yang lebih intensif. Di bidang industri misalnya dengan pembagian kerja (spesialisasi kerja), peningkatan kemampuan dan keahlian kerja. 

c. Diversifikasi

Diversifikasi adalah cara memperluas usaha dengan menambah jenis produksi. Misalnya, mula-mula sebuah perusahaan hanya memproduksi benang, kain, kemudian berkembang memproduksi pakaian jadi.

d. Spesialisasi

Spesialisasi atau mengadakan pembagian kerja secara khusus, yaitu masing-masing orang, golongan, atau daerah menghasilkan barang-barang yang sesuai dengan bakat dan keahlian, keadaan daerah, iklim, serta kesuburan tanah. Dengan adanya pembagian kerja, hasil kerja dapat diperluas sehingga barang-barang yang dihasilkan juga meningkat dan kualitas hasil kerja akan lebih baik.




Job Interview Question

Yessi    : Good Morning Nurul   : Good Morning, please take a sit Yessi    : Yes , Thank you Nurul   : What is your name? Yessi    ...