CIRI-CIRI KALIMAT
EFEKTIF
1. Kesepadanan
Kespadanan adalah
keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai
dalam kalimat.
a) Mengandung
unsur gramatikal (SPOK)
Contoh:
-
Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti
kegiatan study tour. (Tidak efektif)
-
Semua siswa kelas 2 harus mengikuti
kegaiatan study tour. (Efektif)
b) Tidak
menjamakkan objek
Contoh:
-
Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh
semua warga desa. (Tidak Efekti)
-
Dalam membangun jembatan itu, kami
dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)
2. Kesejajaran
Kesamaan bentuk kata
atau imbuhan pada satu kalimat
Contoh :
-
Kakak menyingkirkan batu itu dengan
didorongnya ke pinggir jalan. (Tidak efeltif)
-
Kakak menyingkirkan batu itu dengan mendorongnya
ke pinggir jalan. (Efektif)
3. Ketegasan
Memberikan penegasan
dalam suatu kalimat, dengan cara :
a) Meletakan
kata kunci di awal kalimat
Contoh:
-
Sudah saya baca buku itu. (Tidak
efektif)
-
Buku itu sudah saya baca. (Efektif)
b) Mengurutkan
kata secara bertahap.
Contoh:
-
Pertemuan itu dihadiri oleh menteri
pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
-
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden,
menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
4. Kehematan
Tidak menggunakan kata
frasa yang tidak perlu digunakan.
Contoh:
-
Saya tidak suka buah apel dan saya tidak
suka duren. (Tidak efektif)
-
Saya tidak suka buah apel dan duren.
(Efektif)
5. Kecermatan
Tidak menimbulkan makna
ganda / ambigu
Contoh:
-
Guru baru pergi ke ruang guru. (Tidak
efektif)
-
Guru yang baru pergi ke ruang guru.
(Efektif)
6. Kepaduan
Tidak bertele-tele dan
langsung pada inti kalimat.
Contoh:
-
Budi membicaran tentang pengalaman
liburannya. (Tidak efektif)
-
Budi membicarak pengalaman liburannya.
(Efekti)
7. Kelogisan
Unsur-unsur dalam
kalimat harus berdasarkan logika dan nyata.
Contoh:
-
Waktu dan tempat kami persilahkan! (Tidak efektif)
- Bapak kepala sekolah
kami persilahkan! (Efekti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar